Minggu, 04 Mei 2014

Manusia dan Keindahan

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................    1

BAB I PENDAHULUAN    ..................................................................................    2
    1.1 Latar Belaakang..........................................................................    2
1.2 Rumusan Masalah    ......................................................................    2
1.3 Maksud dan Tujuan....................................................................    2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................    3
    2.1 Pengertian Manusia...................................................................    3
    2.2 Pengertian Keindahan................................................................    3

BAB IV PENUTUP.........................................................................................    6
    3.1 Kesimpulan................................................................................    6

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................    6


BAB I PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang

     Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan            istilah kebudayaan, atau secara campuran. Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan.

1.2 Rumusan Masalah

1.    Apakah pengertian manusia?
2.    Apakah pengertian Keindahan?


1.3 Maksud dan Tujuan

1.    Untuk mengetahui apa itu Manusia
2.    Untuk mengetahui apa itu Keindahan




BAB II PEMBAHASAN


2.1 Pengertian manusia

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti “manusia yang tahu”), sebuah spesies primata dari golongan mamaliayang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalamagama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakatmajemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.

2.2 Pengertian Keindahan

Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya."
Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk "indah" itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios,  kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya.”
Sebuah buah yang matang (pada waktunya) dianggap indah, sedangkan seorang wanita muda mencoba untuk tampil lebih tua atau seorang wanita tua mencoba untuk tampil lebih muda tidak akan dianggap cantik. Dalam bahasa Yunani Attic, hōraios memiliki banyak makna, termasuk "muda" dan "usia matang."

Sebenamya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu
snatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas
jika telah dîhubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain
keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk
itu keindahan dapat berkomunikasi. Jadi.  bagi kita jika berbicara mengenai keìndahan.
tetapi jelas bagi kita jika berbicara mengenai sesuatu yang indah. Keindahan hanya sebuah
konsep, yang bam berkomunikasi setelah mempunyai bentuk. misalnya lukisan, pemandangan
alam, tubuh yang molek, ñlm, nyanyian.

Menumt The Liang Gie dalam bukunya “Garis besar estetika”. Menumt asal katanya.
dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beutiful” dalam bahasa
Perancis “beau”, sedang Italia dan spanyol “bello” berasal dari kata latin “be11un1". Akar
katanya adalah “bonum” yang berartì kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan
menjadi “bonellum” dan terakhir diperpendek sehingga ditulis “bellum

Menurut cakuparmya orang harus membedakan antam keindahan sebagai suatu kwalita

absuak dan sebagai sebuah benda tenentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa
Inggn's sering dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang
indah). Dalam pembatasan fxlsafat kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan
saja. Disamping itu tendapat pula perbedaan menurut luasnya pengenian, yakni :

a) keindahan dalam ani yang luas

b) keindahan dalam ani estetis mumi

c) keindahan dalam ani terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan

Keindahan dalam arti luas merupakan pengem'an semula dari bangsa Yunani dulu
yang didalamnya tencakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah
dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan Keindahan sebagi sesuatu yang selaìn
baik juga menyenangkan. Plo'tinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang
indah Orang Yunani dulu belbicara pula mengenai buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan
yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian keìndahan dalam ani estetis yang
disebutnya ‘symmetn'a’ untuk keindahan berdasarkan penglihatan ( misalnya pada karya
pahat dan arsitektur ) dan hannonia unluk keindahan berdasarkan pendengaran (musik), J adi
pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi :

- keindahan seni
- keindahan alam
- keindahan moral
- keindahan intelektual

Keindahan dalam am' esteth mumi menyangkut pengalaman estetis dari seseorang
dalam hubungannya dengan segala sesîxatu yang dicempnya. Sedang keìndahan dalam ani

terbatas lebih disempilkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan
penglihatan. yakni berupa keindahan dan" bentuk dan wama.

Dari pembagian dan pembedaan terhadap keindahan diatas, masih belum jelas apakah
sesungguhnya keindahan itu. Ini memang mempakan suatu pelsoalan ñlsafati yang jawabannya
beraneka ragam. Salah satu jawaban mencan’ ciri-ciri umum yang ada pada semua benda
yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan
pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasamya adalah sejumlah kwalr'ta pokok tenentu
yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling seringdisebut adalah kesatuan (unity),
keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan
(contrast).

Dari cin` itu dapat diambil kesimpulan, bahwa keindahan tersusun dan’ berbagai
keselarasan dan kebaikan dan' gan's, wama, bentuk, nada dan kata-kata. Ada pula yang
belpendapat, bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras
dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.

Filsuf dewasa ini memmuskan keindahan sebagai kesatuan hubungan yang terdapat
amara pencerapan-pencerapan inderawi kita (beaty is unity of formal relations of our sense
perceptions).

Sebagian  lain menghubungan pengertian keindahan dengan ide kesenangan
(pleasure), yang merupakan sesuatu yang menyenangkan terhadap penglihatan atau
pendengaran. Filsuf abad perlengahan Thomas Aquinos (1225~1274) mengatakan, bahwa
keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.

Temyata untuk menjawab “apakah keindahan itu” banyak sekali jawabannya. Karena
itu dalam estetika modern orang lebih suka berbicam tentang seni dan dan pengalaman
estetik, karena ini bukan pengalaman abstrak melainkan gejala konkret yang dapat ditelaah
dengan pengamatan secara empirik dan penguraian yang sistematik.


BAB III PENUTUP


2.1    Kesimpulan

Hubungan manusia dan keindahan adalah karena manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan dari suatu penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan salah satu indikator dari keindahan.




DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
http://id.wikipedia.org/wiki/Keindahan
http://ebookbrowsee.net/bab5-manusia-dan-keindahan-pdf


  

  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar