Senin, 20 Oktober 2014

Pembentukan Kata Lebih Lanjut

PEMBENTUKAN KATA
  • ·         Pembentukan Lebih Lanjut

Yang dimaksud pembentukan lebih lanjut ialah pembentukan turunan melalui proses morfologi bahasa Indonesia dengan kata-kata serapan sebagai bentuk dasarnya. Pembicaraan mengenai pembentukan lebih lanjut sebenarnya sudah dimulai ketika dibicarakan konfiks peng-an dan ke-an dengan kata serapan sebagai dasarnya. Begitu juga waktu dibicarakan pengulangan kata ‘data’ ’politisi’, dan ‘arwah’.
Kata-kata yang diawali dengan konsonan hambatan hambatan tak bersuara /p/,/t/,/k/, dan geseran apiko-alveolar /s/ jika mendapat awalan meng- atau peng- fonem tersebut hilang atau luluh, contohnya: pukul menjadi memukul dan pemukul, karang menjadi mengarang dan pengarang, susun menjadi menyusun dan penyusun.
Kata-kata yang diawali dengan konsonan hambatan bliabial tak bersuara /p/ contohnya: paket, parkir. Jika mendapat awalan meng- dan peng- atau peng-an, menjadi memaketkan, memakirkan; pemaketan, pemarkiran.
Kata-kata serapan yang diawali dengan konsonan hambatan apiko dental tak bersuara /t/ contohnya: target, teror. Apabila dibentuk dengan awalan meng- menjadi menargetkan atau mentargetkan;  meneror atau menteror. Jika dibentuk dengan peng-an menjadi penargetan atau pentargetkan; peneroran atau penteroran.
Konsonan hambatan labio-dental tak bersuara /f/ dulu disesuaikan dengan system fonologi bahasa indonesia menjadi /p/. Contohnya: pikir menjadi memikirkan dan pemikiran; fitnah menjadi memfitnah dan pemfitnahan.
Konsonan hambatan dorso-velar tak bersuara /k/ yang mengalami kata-kata katrol, kontak luluh apabila mendapat awalan meng- atau konfiks peng-an. Contohnya: katrol menjadi mengatrol atau pengatrolan; kontak menjadi mengontak dan pengontakan.
Kata-kata serapan yang diawali dengan fonem geseran apiko-dental tak bersuara /s/ ada yang mengalami peluluhan dan ada yang tidak. Contohnya: sample menjadi menyampel dan penyampelan; sekrup menjadi menyekrup dan penyekrupan.
Kata dasar yang diawali oleh gugus konsonan /pr/ seperti pada protes jika mendapat awalan meng-/p/ tidak akan luuh menjadi memprotes tetapi jika mendapat konfiks peng-an /p/-nya lulu menjadi pemrotesan.
Sedangkan kata serapan yang diawali oleh gugus konsonan /kr/, /k/-nya tidak akan hilang bila mendapat awalan meng-. Contohnya: kristal menjadi mengkristal, tetapi akan lebur apabila awalan peng- atau penga-an menjadi pengristalan dan pengristal.
Kata-kata serapan yang diawali dengan gugus konsonan /tr/, /st/, /sk/, /sp/, /pl/, /kl/, konsonan yang awalnya tidak pernah mengalami peleburan baik dalam pembentukan dengan awalan meng-, peng-, maupun konfiks peng-an. Contoh mentraktir, pentraktir; menstabilkan, penstabil.


               

                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar